Sosok Kepala Bapenda Sulsel Drs. H. Tautoto TR di Mata Seorang Jurnalis


Sosok Kepala Bapenda Sulsel Drs. H. Tautoto TR di Mata Seorang Jurnalis

Makasssar - Sudah empat bulan lebih saya menjalani rutinitas sebagai reporter di salah satu media online. Tepatnya tanggal 23 November 2017 saya mulai bergabung di Gosulsel.com. Gosulsel.com merupakan salah satu media online yang berada di dalam naungan group GoMedia.

Singkat cerita awal tahun 2018 saya mendapat penugasan baru. Sebelumnya saya ditempatkan di Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Selatan, awal 2018 saya mendapat penugasan tambahan yaitu di dua dinas lainnya yang berada di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Yaitu Badan Bendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel dan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel.

setelah kurang lebih tiga bulan mengespos berita Bapenda Sulsel, baru kali ini (Selasa 3/4/2018) saya baru sempat bertemu dengan Kepala Bapenda Sulsel, Drs. H. Tautoto TR. Selama ini, pemberitaan terkait beliau saya dapat dari humas Bapenda tanpa pernah bertatap muka secara langsung dengan beliau.

Selasa siang menjelang shalat zduhur, saya begegas menuju mushallah Bapenda yang berada di lantai dasar. Sampai di mushallah, terlihat mushallahnya full jamaah sehingga saya harus menunggu selsai shalat baru bisa masuk dan menunaikan shalat dzuhur. Mushallah full jamaah bukan kali ini saja, akan tetapi hampir setiap hari mushallahnya full. Bahkan untuk rombongan shalat berjamaah terkadang sampai 3 rombongan.

Oh yaah... berbicara tentang mushallanya yang sering full setiap hari, ini tak terlepas dari peran Pak Toto sapaan akrabnya. Beliau sudah menginstruksikan semua pegawai Bapenda Sulsel untuk shalat berjamaah.

Lanjut cerita, usai menunaikan shalat dzuhur, saya melihat pak Toto duduk santai di atas karpen masjid yang berwarna merah sambil menggoyang-goyangkan ibu jari tangan di atas layar Smartphone miliknya. Entah mengetik apa atau membalas pesan dari siapa.

Sebenarnya saya sudah biasa melihat Pak Toto shalat di mushallah tersebut, hanya saja belum berani untuk menghampiri beliau. Melihat Hari itu agak santai, saya memberanikan diri menghampiri beliau dan memperkenalkan diri. 

Saya ambil tempat di samping kiri beliau dan langsung disambut ramah oleh beliau. Ternyata beliau sosok pimpinan yang ramah dan tegas. Beliau sempat bertanya kepada saya terkait pelayanan di Bapenda Sulsel, dan kebetulan beberapa hari yang lalu saya sempat bayar pajak kendaraan bermotor (PKB) dan pelayanan cukup bagus. Pelayanan PKBnya bahkan tak cukup 5 menit transaksinya selesai. 

Menanggapi pertanyaan beliau, saya mengatakan kalau pelayanan di Bapenda cukup memuaskan. "Kalau ada pegawai yang yang tidak bagus cara melayaninya, lapor. Kita harus tegas," kata beliau siang itu dengan nada agak geram.

Beliau memang selalu menginstruksikan semua pegawai lingkup Bapenda Sulsel untuk melayani masyarakat dengan baik. Di kepemimpinan Pak Toto di Bapenda Sulsel membuat banyak perubahan positif di lingkup Bapenda Sulsel. Bukan hanya dari sisi spiritual pegawainya tapi juga dari sisi pelayanan.

Misalnya dari segi pelayanan,  beberapa trobosan baru yang dibuat Bapenda Sulsel misalnya pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) nontunai melalui ATM dan kartu debit menggunakan EDC yang yang sudah bisa digunakan pada tahun ini.

Selain pembayaran nontunai, di kepemimpinan Pak Toto,  Bapenda Sulsel juga ciptakan pembayan tunai misalnya samsat keliling, samsat delivery, pelayanan e-samsat di Bank Sulselbar, info pajak via sms dan twitter, penagihan door to door.

Selain layanan itu, Pak Toto menurunkan Bea Balik Nama Kendaraan Baru (BBNKB). Yang semula 12,5 persen turun menjadi 10 persen.

“Dengan BBNKB sebesar 10 persen, artinya harga kendaraan di Jakarta sudah sama dengan kendaraan di Makassar, jadi tidak perlu lagi membeli kendaraan di baru di Jakarta, cukup membeli kendaraan di Makassar,” katanya.

Pak Toto juga menyampaikan ada penuruan untuk pajak progresif yang memiliki lebih dari satu kendaraan yang sudah berlaku mulai 1 januari 2018 lalu.

Komentar