Tugas MID
TEORI
KOMUNIKASI
(KOMPONEN
KOMUNIKASI)
Dsusun guna untuk memenuhi tugas MID pada mata
kuliah Teori Komunikasi pada Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
Oleh
Junaedi
50500113030
JURNALISTIK
FAKULTAS
DAKWAH DSAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2014
Kata Pengantar
Syukur Alhamdulillah
senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat dan
rahmatnyalah sehinnga penulis dapat menyelesaikan makalah Teori Komunikasi ini
dengan tema “Komponen Komunikasi” salawat serta salam tak lupa pula penulis
kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang membawa manusia dari zaman
kebodohan menuju zaman kepintaran
Tak lupa penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosn Pembimbing mata kiliah
Teori Komunikasi dalam hal ini “Muhlis S.Sos, M.A”. yang telah banyak member
saran tentang sistematika penyusunan makalah ini. Dan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Teori Komunikasi di Jurusan Jurnalistik, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar. Mudah-mudahan dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua
Samata-Gowa,
November 2014
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk social
manusia senantiasa selalu ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin
mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Dalam
hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain
niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya.
Bnayak
pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat
fundamental bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Professor Wilbur
Schramm meneyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi
masyarakat tidak akan terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak
mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Schramm dalam Hafited Cangara; 1982)
Apa
yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Teori dasar biologi menyebutkan adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk meneyesuaikan diri
dengan lingkungannya.[1]
Dalam
sebuah proses komunikasi, ada sesuatu yang tidak bisa terlepas dari proses
komunikasi itu sendiri itulah yang disebut komponen komunikasi. Dimana komponen
komuniasi sangat menunjang agar komunikasi berjalan dengan efektif.
Berdasarkan latar belakan diatas, maka penulis
menarik beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
a. Apa
yang dimaksud dengan komponen?
b. Apa
yang dimaksud dengan komunikasi?
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk
memenuhi tugas MID pada mata kuliah Toeri Komunikasi
b. Sebagai
pembelajaran untuk menyusun karya tulis Ilmiah
c. Sebagai
bahan bacaan
BAB II
PEMBAHASAN
Tak bisa dipungkiri
bahawa manusia sebagai makhluk social senantiasa untuk salain berhubungan satu
bsama lain. Untuk itu, agar dalam proses komunikasi bisa terjadi maka ada
beberapa hal yang harus ada dalam proses komunikasi itulah yang di sebut
komponen komunikasi. Jadi, komponen komunikasi adalah bagian-bagian yang harus
ada dalam proses komunikasi.
Istilah komunikasi atau
dalam bahsa inggris communication berasal dari kata latim communication, dan berasal dari kata communis yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama makna.
Jadi, kalau dua orang
terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi
akan terjadi atau berlangsung selam ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan
kesamaan makna. Dengan perkataan lain, mengerti bahasanya saja belum tentu
menimbulkan kesamaan makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa
percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya,
selai mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang
dipercakakapkan.
Akan tetapi, pengertian
komunikasi yang dipaparkan diatasa sifatnya dasariah, dalam arti bahwa
komunikasi itu minimal harung mengandung kesamaan makana antar dua pihak yang
terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informative, yakni agar orang lain
mengerti dan tahu, tetapi juga persuasive,
yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan,
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.
Pentingnya komunikasi
bagi kehidupansosial, budaya, pendidikan dan politik sudah disadari oleh para
cendikiawan sejak Aristoteles yang hidup
ratusan tahun sebelum masehi. Akan tetapi, studi Aristoteles hanya berkisar
pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20
ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industry dan revolusi
teknologi elektronik, setelah ditemukannya kapal api, peasawat terbang,
listrik, telepon, surat kabar, film,radio, televise, dan sebagainya maka para
cendekiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan
dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science)
Diantara para ahli
sosiologi, ahli psikologi, dan ahli politik di Anerika Serikat, yang menaruh
minat pada perkembangan komunikasi adalah Carl I. Hovland.
Menurut Carl I.
Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang system,atis untuk merumuskan
secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan
sikap.
Define Hovland diatas
menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi komunikasi bukan saja penyampaian
informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opini) dan sikap
public (public attitude) yang dalam kehidupan social dan kehidupan politik
memainkan peran yang amat penting. Bahkan dalam devinisinya secara khusus
mengenai pengertian komunikasi itu sendiri, Hovland Mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku
orang lain (communication is the process to modifythe behavior of other
individuals).
Akan tetapi, sesorang
akan dapat mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain apabila
komunikasinya memang komunikatif seperti diuraikan diatas.
Untuk memahami
pengertian komunikasi sehinnga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat
komunikasi sering kali mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Harol Laswell
Dalam karyanya, the structure and
function of communication in society. Laswell mengatakan bahawa cara yang
baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Say What In Wich Channel To Whom With
What Effect?
Paradigma Laswell
diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari
pertanyaan yang diajukan itu, yakni :
a. Komunikator
b. Pesan
c. Media
d. Komunikan
e. Efek
Jadi, berdasarkan pradigma Laswell tersebut,
komunikasi adalah prosese penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
melalui media yang menibulkan efek tertentu.
Laswell menghendaki
agar komunikasi di jadikan objek studi ilmiah, bahkan setiap unsur di teliti
secara khusus. Studi mengenai komunikator dinamakan control analisis ; penelitian mengenain pers, radio, televise,
film, dan media lain disebut media
analysis; penyelidikan pesan dinamai content
analysis ; audience analysis studi khusus tentang komunikan; sedangkan Effect Analysis merupakan penelitian
mengenai efek atau dampak yang ditimbulkan oleh komunikasi. Demikian
kelengkapan komunikasi menurut Harold Laswell yang mutlak harus ada dalam
setiap prosesnya. [2]
Pada pebahasan pertama,
telah disinggung bahwa komponen merupakan sesuatu yang mutlak harus ada dalam
proses komunikasi agar kemunikasi berjalan dengan efektif. Dari pengertian komunikasi yang telah
dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika
ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain agar dengan tujuan
tertentu, artinya kimunikasi hanya bisa terjadi kalau didukukng oleh adanya
sumber (komunikan), pesan, media, penerima dan efek. Unsure-unsur komunikasi
ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
Terdapat beberapa macam
yang pandangan tentang banyaknya unsure atau komponen yang mendukung terjadinya
komunikasi. Ada yang menilai bahwa terciptanya proses komunikasi, cukup didukun
oleh tiga komponen, sementara ada juga yang menambahkan umpan balik dan
lingkungan selain kelima unsur yang btelahn disebutkan. [3]
[1] Hafied Cangara, pengantar illmu komunikasi, Jakarta: PT
RajaGrafindo,2003, cet ke-4 hlm 1
[2] Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy M.A, ilmu komunikasi (teori dan praktek), Bandung,
PT Remaja Rosdikarya, 2000, cet ke-13 hlm 9
[3] Hafied Cangara, pengantar ilmu komunikasi,(unsure-unsur komunikasi) Jakarta: PT
RajaGrafindo,2003, cet ke-4 hlm 21
a.
Pengirim/Komunikator
Pengirim adalah
orang yang membuat pesan.(Orbe & Brues, 2005). Dia merupakan pemrakarsa
yang ingin menyajikan pikiran dan pendapat tentang peristiwa atau objek. Sebagai pengirim pesan yang bertujuan tertentu, maka
pengrirm tidak selalu berada dalam posisi serba tahu atau serba kenal terhadap
penerima, karena itu pengirim mentransmisikan pesan untuk mendapat respons demi
menyamakan persepsi terhadap pesan.[4]
Komunikator atau
pengirim (Sender) mrupakan sumber dari bermulanya komunikasi. Menurunt Cangara
(2007:24) bahwa semua peristiwa
komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat pesan yang berasal dari satu
orang maupun kelompok atau organisasi. Gehard Maletzke (1963) mendfinisikan
beberapa relasi penting dan factor berkaitan dengan Sender atau pengirim pesan.[5]
1.
The
communicator’s self-image, bagaimana komunikator memandang konsep dirinya atau
memosisikan dalam desain serta rencana komunikasi.
2.
Professionalization
of communication practitioner, dalam komunikasi kelompok, anggota kelompok yang
berpengaruh sering kali bisa berubah opini atau pendapat anggota kelompoknya.
3.
The
work group orientation, bahwa seluru individu yang terlibat dalam komunikasi
memiliki orientasi yang sama terhadap pesan
4.
The
social environment of the communicator, pesan-pesan komunikasi tidak hanya
tergantung dari sender semata, kondisi lingkungan dan budaya dibahas lebih jauh
dalm komunikasi budaya juga dapat memengaruhi.
5.
The
communicator’s personality structure, seorang komunikator yang unggul, memahami
permasalahan dan pembicaraan yang baik. Pertimbangan ini akan memengaruhi
kekuatan penyampaian pesan, ketepatan dalam memberikan pesan, dan keterampilan
pesan.
6.
Constrain
from message and medium, pemahaman
komunikator bahwa ada keterbatasan pesan serta medium. Tidak semua informasi
yang diberikan sumber atau sender akan diterima apa adanya oleh penerima pesan
atau receiver
7.
The
communication image of the audience, bagaimana komunikator dalam hal ini harus
memandang public yang ingin dituju.
b.
Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses
komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya
bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, Informasi, nasihat atau propaganda.
Dalam bahas Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content
atau informasi. (Hafied Cangara: 2003)
c.
Media
Media yang
dimaksud disini ialah alat yang dipergunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima (Hafied Cangara: 2003). Terdapat beberapa pendapat
mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
bentuk, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media
komunikasi. Selan indera manusia, ada
juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan
sebagai media komunikasi antarpribadi.
Kita membayangkan sarana
trasportasi seperti mobil pengangkut barang atau manusia. Fingsi sarana ini
adalah mengangkut atau memindahkan manusia atau barang dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Saluran komunikasi merupakan sarana untuk mengangkut atau
memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam komunikasi, semua pesan
yang dikirimkan harus melalui saluran, saluran bisa tunggal namun juga bisa
banyak (bayangkan kita dapat memilih naik kuda, naik mobil, kapal feri, atau
pesawat terbang). Komunikasi antar sesame dilakukan melalui bahan cetakan seperti
buku, e-mail, atau telepon.[6]
d.
Komunikan/Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi
sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang
atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau Negara (Hafied Cangara:
2003)
Penerima bisa disebut dengan berbagai
macam istilah , seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa inggris
disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa
keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika
tidak ada sumber.
Penerima adalah elemen penting
dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi.
Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berabagai macam
masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau
saluran.
Kenallah khalayakmu adalah prinsip
dasar dalam berkomunikasi. Karena
mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak), berarti suatui
peluang untuk mencapai keberhasilan komunikasi.(Hafied Cangara: 2003)
e.
Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah
perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima
sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan,
sikapa dan tingkah laku sesorang (De Fleur dalam Hafied Cangara: 2003). Karena
itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan , sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
Efek dari proses komunikasi ini
diharapkan mampu mengubah pengetahuan atau kepercayaan, kebiasaan serta
komunikasi antar pribadi dari audiens. Dari sisi komunikator, pesan yang
dirancanag dapat diterima seutuhnya dan tanpa adanya distorsi atau gangguan
kepada audiens.[7]
f.
Feedback/Tanggapan
balik
Ada yang beranggapan bahwa upan
balik Sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari
penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga bersala dari unsur lain
seperti pesan dan media, meski pesan
belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan
perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan
itu mengalami gangguan sebelum sampai ditujuan. Hal-hal seperti itu menjadi
tanggapan balik yang diterima oleh sumber (Hafied Cangara:2003)
[4] Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S, Komunikasi serba ada serba makna,
(unsure-unsur definisi komunikasi),Jakarta: Kencana, 2011, cet ke-1 hlm 39
[5] Rulli Nasrullah, komunikasi antar budaya di era budaya siberJakarta: kencna, 2014,
cet ke-2 hlm 39
[6] Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S, Komunikasi serba ada serba makna,
(unsure-unsur definisi komunikasi),Jakarta: Kencana, 2011, cet ke-1 hlm 40
[7] Rulli Nasrullah, komunikasi antar budaya di era budaya siberJakarta: kencna, 2014,
cet ke-2 hlm 39
BAB III
PENUTUP
Dari
uraian penjelasan diatas, maka ada bebrapa kesimpulan yang bisa kitab ambil
yaitu
1. ,
komponen komunikasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam proses
komunikasi.
2.
Komunikasai
adalah suatu proses pertukaran informasi dari komunikator kepada komunikan
melalui media atau saluran yang memiliki pengaruh atau feedback, baik
perindividu maupun berskala besar.
3.
Komunikasi
meiliki beberapa komponen yaitu
a.
Pengirim/komunikator
b.
Pesan
c.
Media/saluran
d.
Komunikan/penerima
e.
Pengaruh
f.
Feedback/umpan
balik
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan maupun saran yang
membangun dari Dosen, teman-teman maupun para pembaca agar pada penyusunan
makalah selanjutnta mendekati kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied, 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Nasrullah, Rulli, 2014. Komunikasi Antar Budaya Di Era Siber. Jakarta: Kencana
Liliweri, Alo, M.S. 2011. Komunikasi
Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana
Effendy, Onong Uchjana, M.A, 2011. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Email : Dedhysmart94@gmail.com
WA/Line :0823 9313 4151
Fb : Dedhy Journalist
Email : Dedhysmart94@gmail.com
WA/Line :0823 9313 4151
Fb : Dedhy Journalist
Komentar
Posting Komentar