Catatan Kecil.. Kunjungan di Lokasi KKN

Catatan Kecil.. Kunjungan di Lokasi KKN

Tepatnya kurang lebih satu tahun yang lalu, saya menginjakkan kaki untuk yang pertama kalinya disini. Yaa sebuah Desa yang berada di Kabupaten Maros, itu Desa Labuaja.

Kira-kira bulan januari 2017, saya berada di Desa Labuaja untuk program Kuliah Kerja Nyata atau yang disingkat KKN. Program KKN adalah salah satu program dari perguruan tinggi untuk mengimplementasikan salah satu tri darma perguruan tinggi. Program ini wajib dikuti oleh setiap mahasiswa sebagai persyaratan peneyelesaian studi.

Sebelum terlalu jauh menceritakan kujungan saya ke lokasi KKN pasca penarikan, mungkin pembaca belum kenal saya. Perkenalkan nama saya junaedi, sering dipanggil Dedi atau Juned. Tapi terserah pembaca saja yang mana membuat pembaca nyaman.

Dulu saya kuliah di salah satu perguruan tinggi di Makassar yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Dan Alhamdulillah saya sekarang sudah alumni UIN. Mudah-mudahan bisa jadi mahsiswa lagi di UIN tapi di pasca sarjana, Aamiin.

 Mungkin ada yang tidak tahu dengan UIN, Dulu nama Institut Agama Islam Negeri / IAIN Ujung Pandang. Tapi pada tahun 2005 berubah menjjadi UIN dan mengambil salah satu pahlawan muslim asal Sulawesi Selatan yaitu Sultan Alauddin.

Kampus UIN Alauddin memiliki dua Kampus, yaitu Kampus 1 berada di Jalan Sultan Alauddin Makkassar dan Kampus 2 berada di Jalan H M Yasin Limpo, Samata Kabupaten Gowa.

Saya kira perkenalannya sudah cukup, hehehe, :-) :-),  Kita kembali kecerita awal. Tentunya sebagai salah seorang mahasiswa, saya harus ikut program KKN, sebagai syarat penyelesaian studi. Tepatnya Januari 2017, saya untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Desa yang berada di Kecamatan Cenrana ini.

Sekitar dua bulan saya bersama 21 teman-teman KKN tinggal di Desa Labuaja mengabdikan diri kepada masyarakat. Pertama kali menginjakkan kaki tempat ini tentunya tentunya terang asing dan dengan orang-orang baru.

Keramahan orang desa pada umumnya membuat kami betah berada di tempat tersebut. Hanya beberapa hari kami mulai mersakan keramahan tersebut. Khusus bagi saya, semua orang baru bagi saya, terutama teman KKN. Walaupun kami satu kampus, namun untuk pertama kalinya saya ketemu mereaka.

Program KKN menyatukan kita, teman yang dulunya asing bagi saya, yang tidak pernah saya kenal sebelumnya, dan masyarakat yang baru saya kenal, namun dengan perjalan waktu, orang yang dulunya bukan siapa siapa, sekarang bagaikan keluarga baru bagi saya. Program KKN yang berlangsung selama dua bulan mengubah semuanya.

Hingga pada akhirnya, tepat pada tanggal 3 Maret 2018 saya berkunjung lagi ke tempat dimana saya pernah KKN dan tempat dimana saya pernah menjadi warga tempat tersebut selama dua bulan. Walupun ini bukan pertama kali bekunjung ke Labuaja pasca KKN, namun kali ini, saya menyempatkan untuk menginap dan bersilaturahmi dengan beberapa waraga. Saya menyempatkan mengunjungi beberapa warga yang memang memiliki jasa besar dalam memebatu kami mahasiswa KKN untuk menjalankan program Kerja (Proker).

Beberapa bulan tidak berkunjung kesini, tetlihat banyak perubahan. Mulai dari pemuda, sekarang pemuda labuaja labuaja memiliki organisasi yaitu Forum Labuaja Bekerja (Forlab). Organisasi ini menghimpun pemuda-pemuda Labuaja. Sekarang pemuda Labuaja mengelola tempat wisata "Puncak Makkaroewa". Dengar-dengar Puncak Makkaroewa mulai mereka garapa pasca kami penarikan KKN.

Selain itu, salah satu yang tidak berubah dari desa yang ditempuh kurang lebih dua jam dari Kota Makassar ini adalah keramahan penduduknya. Semua tetap sama seperti dulu, ramah dan menyapa saya.

Menginjkkan kaki di desa ini, mengingatkan kembali masa-masa KKN. Walau pun hanya dua bulan, namun meninggalkan kenangan yang tak terlupakan. Terkhusus saat berada di Posko, di balai balai depan posko terkadang saya duduk melamun membayangkan masa-masa KKN.

Terkadang saya berfikir, kapan bisa datang bareng ke tempat ini. Ingin rasanya kumpul bersama meraka di lokasi tempat pertama kali kami bertemu. Namun kesibukan masing-masing membat saya berfikir ini hanyalah harapan dan keinginan semata yang tidak tahu kapan bisa berkumpul seperti dulu.

Mungkin tulisan ini agak sedikit lebay atau apalah, tapi itulah yang saya rasakan. Walaupun pembaca menganggap ini lebay, namun itulah pada kenyataannya perasaan memang tak bisa dibohongi. HeheheπŸ˜πŸ˜πŸ˜‚πŸ˜‚.!! (*)

By
Junaedi
Mahasiswa KKN Angk 53 UIN Alauddin Makassar

13 Maret 2018

Komentar