Rakit Bambu Menjadi Sarana Penyeberangan Warga Lenggo, Polman
Polewali Mandar - Rakit bambu menjadi salah satu alat
transfortasi untuk menuju ke desa lenggo kecamatan bulo juga menjadi
sarana penyebrangan material bangunan rumah dinas, duiker dan jamban
serta prajurit TNI yang tergabung dalam satgas TMMD ke 101 Kodim
1402/Polmas.
Usai dibuka Pjs Bupati Polman Drs Amujib MM di Lapangan
Sepak Bola Balla kecamatan Mapilli 4 April kemarin, Desa lenggo yang
dulunya sepi kini ramai karena kehadiran satuan tugas (SATGAS) TNI
Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 101 Kodim 1402/Polmas
Komandan Kodim 1402/Polmas.
Komandan Kodim 1402/Polmas.
Letkol Arh Dedi Setia Arianto selaku Dansatgas TMMD
mengatakan bahwa sejak lama masyarakat desa ini dalam melakukan
aktifitas di luar desa, baik pedagang, pelajar Rakit Bambu inilah yang
menjadi sarana penyebrangan mereka.
“Sekitar 150 Personel Satgas TMMD masuk ke desa ini juga
menggunakan rakit bambu bahkan material bangunan yang akan digunakan
untuk sasaran fisik seperti semen, batu bata, seng, paralon juga
menggunakan rakit bambu tersebut,” ujarnya
Dansatgas menambahkan bahwa sejak awal meninjau ke desa
lenggo ini sudah kami pikirkan bagaimana sarana penyebrangan material
nantinya sehingga Kodim 1402/Polmas membuatkan rakit dari 12 drum agar
mampu mengangkut lebih banyak bahan material.
“Setelah Program TMMD usai sarana penyebrangan tersebut
akan diwariskan untuk warga setempat sehingga bisa digunakan oleh
masyarakat sembari menunggu jembatan gantung yang sedang dibangun
selesai dikerjakan,” Kata Letkol Dedi Setia
Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemda
polewali mandar agar pembangunan jembatan gantung yang sedang dikerjakan
tersebut bisa dipercepat supaya bisa dipergunakan oleh masyarakat.
Sementara itu Hamka (33) Sekertaris desa (Sekdes) Lenggo
mengatakan bahwa setelah rakit drum yang dibuat oleh Kodim 1402/Polmas
akan memudahkan penyeberangan karena sudah menggunakan tali dengan
katrol.
“Siapa pun yang akan menyeberang sudah tidak menggunakan
rakit bambu lagi karena sudah bisa menyeberang sendiri tanpa joki
menggunakan tali dan katrol yang dibuat oleh kodim,” Ungkap Sekdes.
Selain itu Baddu (53) sang joki rakit bambu saat ditanyai
usai menyebrangkan material mengatakan bahwa selama pelaksanaan TMMD di
desa ini semua bahan material dan anggota TNI tidak dipungut biaya
penyebrangan karena kehadiran mereka untuk kepentingan masyarakat juga,
kalau masyarakat umum seperti pedagang yang naik sepeda motor mereka
bayar Rp 5000, sekali menyeberang.
“Bahan material dan pak tentara tidak bayar kalau
menyebrang karena mereka datang ke sini untuk membangun di Desa kami,
Bahkan kami sangat bersyukur dan berterima kasih karena sudah membantu
untuk memperbaiki jalan dan membuat jamban untuk warga lenggo,” Tutur
Sang Joki
Komentar
Posting Komentar